Sepi Peminat, Museum Keris Solo Lakukan Inovasi untuk Tarik Pengunjung

Oleh Administrator


Sabtu, 29 September 2018


Sepi Peminat, Museum Keris Solo Lakukan Inovasi untuk Tarik Pengunjung

TRIBUNSOLO.COM - Museum di Indonesia termasuk tempat wisata yang mulai jarang diminati oleh sebagian masyarakat. Terutama kalangan anak muda. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Museum Keris Solo, Bambang Marsudi Budi Santoso. Menurutnya, masalah itu menjadi tantangan tersendiri. "Musum sekarang, terutama di negara kita atau negara berkembang masih dianggap sebagai hal yang sekadar ampiran (mampir) dan tidak serius." "Hal itu sangat berbeda dengan negara maju, yang menganggap museum sebagai sebuah tujuan yang memiliki nilai yang tinggi." Ini adalah sebuah tantangan yang harus kita hadapi dan tidak bisa kita hindari," ujar Bambang, di Museum Keris Solo, Jalan Bhayangkara nomor 2, Sriwedari, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (24/9/2018). Oleh karena itu, pihaknya telah menyusun beberapa konsep agar museum selain tempat edukasi juga bisa menjadi tempat rekreasi. "Bentuk rekreasi ini yang akan kita bangun tahun 2019, kita sudah mengajukan besaran-besaran anggaran, bagaimana nanti harapannya anak-anak muda mau nongkrong di museum, minimal itu." "Kemudian, bagaimana dia (anak muda) mau masuk ke museum." "Ini kita dengan melakukan kerjasama dengan dinas terkait, seperti Dinas Pendidikan." "Contohnya seperti program sekolah outing, atau kegiatan ekstra kurikuler lain bisa dibawa ke sini," sambung Bambang. Selain itu, pihak museum keris juga melakukan berbagai inovasi lain, seperti mengadakan berbagai acara untuk menarik pengunjung. "Seperti lomba bercerita tentang museum, lomba mewarnai, tari-tarian, sanggar-sanggar itu kita tarik ke sini supaya ada kegiatan, hingga pentas musik, agar bisa menarik masyarakat," ungkapnya. Bambang pun menceritakan jika Museum Keris Solo per bulannya hanya mampu manarik sekitar 1.000 pengunjung. Selain wisatawan domestik, ada pula pengunjung dari mancanegara, seperti dari Inggris, Malaysia, Perancis, Belanda, Jepang, dan negara lainnya. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)




Lampiran

Unduh

Share : Facebook   Twitter